sejarah

Untuk menjaga tetap tegaknya NKRI, kehadiran satuan tempur organik di daerah rawan sangat diperlukan. Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D. Sebagai pimpinan TNI AD pada masa itu menentukan kebijakan pembentukan satuan tempur khususnya Brigade Infanteri 26/GP di wilayah Papua Barat sebagai salah satu satuan yang mengemban tugas untuk mempertahankan NKRI di wilayah Papua Barat. Sejarah terbentuknya satuan tempur Brigade Infanteri 26/GP dapat memberikan nilai kejuangan dan rasa solidaritas, soliditas dan kebanggaan terhadap perorangan maupun satuan yang dapat diwariskan kepada generasi berikutnya untuk membangkitkan semangat dalam menghadapi setiap tugas yang diberikan oleh Komando Atas.

Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari adalah bagian dari Komando Utama yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat yang berkedudukan di Arfai Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat yang merupakan Kotama yang diresmikan pada Tanggal 19 Desember 2016 oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada masa itu Jenderal TNI Mulyono, S.I.P. Salah satu Brigade Infanteri jajaran TNI AD yang berada di bawah Kodam XVIII/Kasuari adalah Brigade Infanteri 26/Gurana Piarawaimo yang berkedudukan di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat yang berdasarkan Peraturan Kasad Nomor Kep/352/IV/2020 tanggal 23 April 2020 tentang penataan satuan dan pembentukan Satuan Baru Jajaran TNI Angkatan Darat

Alasan mendasar dari pembentukan dan pengembangan satuan baru di jajaran TNI AD adalah untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI, khususnya di daerah-daerah rawan dan pulau-pulau terluar yang rawan terhadap ancaman. Diharapkan dengan berdirinya satuan-satuan baru akan menambah kekuatan TNI AD baik secara kuantitaif maupun secara kualitatif sehingga akan menjamin kesiapsiagaan satuan dan kesiapan operasional di jajaran TNI AD dalam rangka mewujudkan postur TNI AD yang profesional, efektif, modern dan tangguh yang merupakan salah satu langkah realistis tahapan reformasi internal TNI AD di bidang struktural dalam pembinaan organisasi dan gelar pasukan yang dikaitkan wilayah daratan yang luas.

PROSES TERBENTUKNYA

Berdirinya satuan. Brigif 26/Gurana Piarawaimo telah dilakukan Alih Kodal pada Tanggal 29 Desember 2020 oleh Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) dengan dasar sebagai berikut :

Keputusan Kasad Nomor Kep/352/IV/2020 tanggal 23 April 2020 tentang penataan satuan dan pembentukan Satuan Baru Jajaran TNI Angkatan Darat.

Berita Acara Pengalihan Komando dan Pengendalian Yonif RK 762/VYS dan Yonif 764/IB menjadi satuan jajaran Brigif 26/Gurana Piarawaimo.

PERKEMBANGAN ORGANISASI DAN PEMBENTUKAN SATUAN

Dislokasi Satuan.

Pada awal berdirinya satuan Brigif 26/GP, Pengorganisasian pejabat Komandan dan staf maupun personil masih terbatas jumlahnya dihadapkan dengan kondisi pangkalan yang belum maksimal. Dan pemenuhan kebutuhan organisasi dan personil didukung oleh Komando atas Kodam XVIII/Kasuari, Meskipun terbatas dengan masa transisi alih Kodal dan jumlah personil Brigif 26/GP mampu melaksanakan tugasnya secara bertahap, bertingkat dan berlanjut dalam memenuhi tuntutan tugas pokok yang diemban. Keberadaan kondisi pangkalan yang terbatas tidak menjadi hambatan dalam melanjutkan tugas pokok satuan untuk menjaga stabilitas keamanan dan pertahanan wilayah

Dalam perjalanan sejarah terbentuknya Brigif 26/Gurana Piarawaimo telah direncanakan dislokasi pasukan oleh komando atas sebagai berikut :

Kedudukan.

  1. Mabrigif 26/GP berkedudukan di Kabupaten Teluk Bintuni Prov. Papua Barat.
  2. Yonif 762/VYS berkedudukan di Kota Sorong Prov. Papua Barat Daya.
  3. Mayon, Kima, Kipan  A, Kipan  D,  Kibant  dan  Kisus berkedudukan di Mayonif 762/VYS.
  4. Kompi Senapan B dan Kompi Senapan C berkedudukan di Km. 23 Distrik Aimas, Kab.Sorong.
  5. Yonif 763/SBA berkedudukan di Kabupaten Teluk Bintuni.
  6. Mayon, Kima, Kipan A, B, C dan Kibant berkedudukan di Mayonif 763/SBA.
  7. Yonif 764/IB berkedudukan di Kabupaten Kaimana. Mayon, Kima, Kipan A, B, C dan Kibant berkedudukan di Mayonif 764/IB.

a.Nama – nama Pejabat Brigade Infanteri 26/Gurana Piarawaimo sebagai berikut :

1)Nama – nama pejabat Danbrigif 26/Gurana Piarawaimo sebagai berikut :

a)Brigjen TNI Faisol Izuddin K. (10 November 2020 s.d. 15 November 2021);

b)Kolonel Inf Wimoko, S.E., M.Si. (15 November 2021 s.d. 29 Juni 2022);

c)Kolonel Inf Ricardo Siregar, S.H., M.Tr.(Han). (29 Juni 2023 s.d. 28 Juli 2023);

d)Kolonel Inf Sidik Wiyono, S.H., M.Tr.(Han). (28 Juli 2023 s.d. Sekarang)

  •  

2)Mabrigif 26/GP.

a)Danbrigif  : Kolonel Inf Sidik Wiyono, S.H., M.Tr.(Han).

b)Kasbrigif  : –

c)Kasi-1/Intel  : –

d)Kasi-2/Ops  : –

e)Kasi-3/Pers  : –

f)Kasi-4/Log  : Kapten Inf Admin Satria Rewasan, S.S.T.Han.

g)Kasi-5/Ter  : –

h)Kasi-6/Ren  : –

i)Dokter Brigade  : –

j)Pabintal  : –

k)Pajas  : –

Denma Brigif 26/GP.

a)Pgs Dandenma  : –

b)Wadandenma  : –

c)Pasipamops  : Kapten Inf Kenny Maheswara, S.T.Han.

d)Pasi Matlog  : –

e)Pasiminpers  : –

f)Pasilat  : Lettu Inf Andi Ndaru Widyantoko, S.Tr.(Han).

g)Pasiter  : –

h)Pasiren  : –

i)Dankima  : Lettu Inf Rukun Ginting.

j)Dankihub  : –

k)Danton taikam  : Letda Inf Frits Obaja Saiba.

1.Penugasan yang telah dilaksanakan.

Brigif 26/Gurana Piarawaimo sejak berdiri telah melaksanakan tugas sebagai berikut:

 

  1. Yonif 762/VYS.

1)Operasi Satgas Pam Rahwan (TA.2021)

2)Operasi pengejaran kelompok KKB di wilayah Maybrat, Sorong, Papua Barat (Tahun 2021)

3)Operasi Satgas Pamtas Kewilayahan RI-PNG Papua Barat Daya (TA. 2024)

  1. Yonif 763/SBA.

  1)    Patroli Keamanan di wilayah Meyerga, Moskona Utara (TA.2021)

  1. Yonif 764/IB.

1)Operasi Satgas Pam Rahwan (TA.2021)

2)Satgas Pam Covid-19 (TA.2021)


Dengan intensitas penugasan operasi yang telah dilaksanakan Satuan jajaran Brigif 26/Gurana Piarawaimo, secara keseluruhan telah banyak memberikan kontribusi didalam pengamanan daerah rawan, dan pengamanan objek vital di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya. Meskipun banyak ditemui kendala dilapangan, semuanya itu dapat diatasi dengan segala kemampuan yang ada melalui disiplin, loyalitas, dedikasi tinggi dan mental prajurit tangguh serta jiwa korsa yang kuat dalam menunjang keberhasilan tugas pokok satuan.

Sesuatu yang menjadi catatan dalam sejarah satuan Brigif 26/GP dalam perkembangan satuan yaitu setiap pengabdian tugas yang disumbangkan bagi tegaknya NKRI dilaksanakan secara terus menerus melalui berbagai penugasan operasi disebabkan karena Papua Barat dan Papua Barat Daya merupakan wilayah Indonesia yang rawan akan konflik bersenjata dan keberadaan satuan Brigif 26/GP dapat menjadi jawaban untuk menjamin daya tangkal yang tangguh bagi kepentingan keutuhan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.